Kunjungi Posko Keracunan MBG, Legislator NasDem Ingatkan Jaminan Pangan Sehat

364 siswa dan orang tua mengalami keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (22/9).(ANTARA FOTO/Abdan Syakura)

Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah jadi sorotan. Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi NasDem, Rajiv, mengingatkan bahwa dalam penyelenggaraan MBG, pangan yang disajikan harus terjamin sehat dan aman.

"Masyarakat berhak mendapatkan jaminan pangan yang sehat dan aman. Keamanan pangan harus menjadi prioritas, karena ini menyangkut hak dasar setiap manusia,” kata Rajiv melalui keterangan tertulis, hari ini.

Rajiv juga menjenguk korban keracunan usai mengonsumsi MBG di Posko KLB Keracunan MBG, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Dia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan meminta negara segera mengambil langkah cepat.

"Saya turut prihatin atas kejadian ini. Saya datang bukan hanya sebagai wakil rakyat, tapi juga sebagai saudara. Saya ingin memastikan bahwa negara tidak menutup mata atas penderitaan warga, khususnya di Kabupaten Bandung Barat ini,” ucap Rajiv.

Dia menerima informasi bahwa adanya kesalahan proses masak yang dilakukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berujung munculnya kasus keracunan. Salah satunya karena masakan yang dimasak sudah terlalu lama untuk bisa disantap.

"Perwakilan Badan Gizi Nasional mengatakan SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama. Nah, saya minta jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali," kata Rajiv.

Rajiv mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) bersama instansi terkait untuk memperketat pengawasan distribusi bahan pangan. Sekaligus memastikan edukasi keamanan pangan sampai ke masyarakat

"Jangan menunggu ada korban baru kemudian bergerak. Saya ingin memastikan bahwa negara tidak menutup mata atas penderitaan warga. Apa gunanya kita bicara swasembada, kalau makanan yang beredar justru membuat masyarakat sakit? Kedaulatan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga soal keamanan. Ini tugas besar yang harus segera kita bereskan," jelas Rajiv.(P-1)