Naufal Takdir Al Bahri (19 tahun), Pesenam Indonesia asal Gresik, Jawa Timur, meninggal dunia, pada Kamis (25/9). Ia meninggal dunia di Penza, Rusia.
Ketua Umum KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, mengatakan jenazah Naufal saat ini masih dalam proses autopsi untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya.
Nabil menyampaikan, atlet pesenam itu tengah menjalani pelatihan nasional (pelatnas) untuk Sea Games 2025 di Bangkok, Thailand.
"Pelatnas untuk Sea Games. Ada cedera dia waktu latihan," ucapnya.
Nabil menyebut, Naufal termasuk atlet yang cukup berprestasi. Hal ini dibuktikan saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang berhasil menyabet sejumlah medali.
"Semoga dipercepat karena yang mengurusi PB Senam. PB Senam yang mengurusi. Ini anak berprestasi sudah mulai kelihatan waktu PON Sumut. Dia dapat dua perak kalau enggak salah sama Perunggu," ujarnya.
"Tapi ya itu sebuah musibah dalam pelatihan Pelatnas itu untuk mengikuti Sea Games nanti. Dan sekarang sudah diurus oleh PB dan Kedutaan Indonesia di Rusia," tambahnya.
Sementara itu, Kakak Naufal, Affua Mufarik (22 tahun), menceritakan sosok adiknya tersebut. Affua menyampaikan bahwa adiknya sangat gigih menjadi seorang atlet karena ingin membahagiakan orang tuanya.
"Karena pada waktu itu, ketika saya SMP, Naufal waktu itu masih SD kelas 6. Kami ditinggalkan oleh orang tua laki (ayah) ke Kalimantan dan kondisi ekonomi kita itu sangat menurun banget," kata Affua.
"Makanya itu Naufal ingin banget membahagiakan orang tua karena dia cuma punya ibu doang. Karena di sudut pandang orang-orang lain tuh ibu itu tidak punya apa-apa. Sedangkan di ibunya teman-teman Naufal itu sudah punya rumah walaupun mereka tidak punya orang tua juga. Tapi mereka sudah punya rumah," lanjutnya.
Hal itu, kata Affua, yang memotivasi Naufal untuk latihan keras dan menjadi seorang atlet nasional agar bisa membelikan rumah untuk ibunya.
"Ingin membelikan rumah buat ibu. Yang nyaman dan juga sudah berjanji sama saya buat tidak menikah dulu, buat ngurusin karier dulu sampai sukses benar-benar kita bisa bahagiakan orang tua," ucapnya.
Selain itu, Naufal juga memiliki cita-cita yang mulia yakni ingin memberangkatkan ibunya untuk umrah ke tanah suci.
"Terus ingin dan terakhir sempat bilang ke ibunya temannya tanya tentang umrah ingin banget mengurungkan ibu. Makanya dari sosial medianya dia itu banyak banget ingin menunjukkan ingin membuktikan bahwa dia itu bisa membawa nama keluarga sampai tingkat nasional, internasional, ingin membanggakan banget orang tuanya," katanya.
Sebelumnya, Federasi Gimnastik Indonesia melaporkan Naufal meninggal dunia di Penza, Rusia, pada Kamis (25/9) WIB. Dikatakan bahwa atlet berusia 19 tahun tersebut mengembuskan napas terakhirnya usai menjalani perawatan intensif selama 12 hari di Rumah Sakit G.A. Zakharyin.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Atlet nasional putra kita Naufal berpulang ke Rahmatullah. Naufal merupakan atlet muda berbakat, dan sosok yang baik. Gimnastik Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa," kata Ketua Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, di akun Instagram resmi federasi.