Konten TikTok: Kronologi Yulianto Buta Permanen usai Operasi Katarak

Yulianto (47), seorang pria di Malang, mengalami kebutaan permanen diduga usai dioperasi oleh oknum dokter di Rumah Sakit (RS) Pindad Turen Malang. Yulianto memang memiliki penyakit penyerta, yaitu diabetes, dengan kadar gula yang cukup tinggi. Pada Agustus 2024, Yulianto periksa ke Klinik Global Dampit, karena mata kirinya tak bisa melihat sedangkan mata kanannya masih normal. Ia lalu diminta periksa ke fasilitas yang lebih besar, yakni RS Pindad Turen. Di rumah sakit itulah akhirnya diperiksa dan diputuskan untuk operasi. Bahkan dikatakan bahwa ada peluang 100 persen untuk sembuh. Penyakit diabetes yang diderita Yulianto juga diperiksa pada Kamis, 12 September 2024. Dari pengecekan itu, sebetulnya sudah diketahui bahwa kadar gula darah Yulianto tinggi, namun operasi tetap dilakukan pada 17 September 2025. Usai operasi, matanya diperban, namun saat dibuka malam harinya, penglihatan gelap dan terjadi pendarahan hebat. Keesokan harinya, ia hanya diberi obat tetes dan kapsul, lalu diminta pulang tanpa observasi. Usai pulang dari rumah sakit, Yulianto kembali mengalami pendarahan dan nyeri luar biasa. Setelahnya, dokter memeriksa Yulianto kembali pada Jumat 19 September 2024. Saat pemeriksaan itu dokter dikejutkan dengan terputusnya benang-benang hasil operasi pertama. Padahal Yulianto ngaku tak menggaruk atau memegang sama sekali mata yang baru selesai operasi itu. RS sempat menawarkan rawat inap tujuh hari setelah operasi kedua, tetapi ditolak karena Yulianto merasa operasinya gagal. Setelah mencari bantuan hukum, pada 20 Agustus 2025, Yulianto mengajukan somasi ke RS Pindad Turen, namun mediasi buntu. Akhirnya, ia melaporkan kasus ini ke Polres Malang pada 26 September 2025. 📸: Dok. Istimewa, kumparan. Follow WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke WhatsApp kamu. Ketik kum.pr/WAchannel di browser kamu sekarang, agar bisa share informasi tanpa ragu. #focus #katarakmalang #news #svl #Katarak #Kesehatan #Malang #KasusMedis #info #beritaterkini #berita #infoterkini #bicarafaktalewatberita #kumparan

Humas RSU Pindad Turen, Yanuar Rizal Al’Rosyid, menanggapi kasus Yulianto (47) yang mengalami kebutaan permanen usai operasi katarak pada September 2024. Ia membenarkan bahwa Yulianto pernah ditangani di RSU Pindad, namun setelah itu tidak tercatat melakukan kontrol lanjutan di rumah sakit. Yanuar menyebut pihak RS sudah menyerahkan urusan ini ke pengacara. Meski begitu, ia menegaskan RSU Pindad menghormati hak pasien untuk mengadu dan menempuh jalur hukum, serta menjamin akan mengikuti prosedur sesuai aturan. Bahkan, pada 20 Agustus 2025, pihak RS mengaku sudah mengundang pasien, keluarga, dan kuasa hukum untuk komunikasi terbuka. Sementara itu, Yulianto bersama pengacaranya, Agus Salim Gozali, menilai RS tidak memberi jawaban memuaskan selama setahun. Akhirnya, mereka melaporkan dokter berinisial R ke polisi dan berencana melayangkan gugatan perdata. Agus menegaskan, ada pelayanan kemanusiaan yang terabaikan dalam kasus ini. 📸: Dok. Istimewa. Follow WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke WhatsApp kamu. Ketik kum.pr/WAchannel di browser kamu sekarang, agar bisa share informasi tanpa ragu. #focus #katarakmalang #news #vidol #Katarak #Kesehatan #Malang #KasusMedis #info #beritaterkini #berita #infoterkini #bicarafaktalewatberita #kumparan

Yulianto, warga Malang, mengalami kebutaan permanen setelah menjalani operasi katarak pada September 2024. Awalnya, ia hanya memeriksakan penglihatannya yang bermasalah ke puskesmas hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Di poli mata, dokter memvonis katarak dan meyakinkan Yulianto untuk operasi dengan janji kesembuhan 100 persen. Namun, selepas operasi, kondisi Yulianto justru memburuk. Ia sempat bisa melihat sedikit, tapi beberapa jam kemudian kehilangan penglihatan sepenuhnya dan merasakan nyeri luar biasa. Esok paginya ia dipulangkan karena surat rawat sudah habis, padahal sorenya matanya mengalami pendarahan hebat. Yulianto pun kembali ke rumah sakit dan harus menjalani operasi ulang. Menurut dokter, jahitan operasi sebelumnya jebol, meski Yulianto mengaku tidak pernah mengucek matanya. Atas kejadian ini, Yulianto melaporkan dokter yang menanganinya ke polisi. Menurut kuasa hukumnya, setahun terakhir Yulianto sudah berusaha meminta penjelasan ke pihak rumah sakit dan bahkan pernah dipanggil komite etik, tetapi belum ada jawaban memuaskan. Sementara itu, pihak RS menyatakan menghormati langkah hukum yang diambil pasien dan berjanji mengikuti prosedur sesuai aturan. 📸: Dok. kumparan, Shutterstock/llustrasi. Follow WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke WhatsApp kamu. Ketik kum.pr/WAchannel di browser kamu sekarang, agar bisa share informasi tanpa ragu. #focus #katarakmalang #news #svl #Katarak #Kesehatan #Malang #KasusMedis #info #beritaterkini #berita #infoterkini #bicarafaktalewatberita Read Entire Article