Adopsi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian esensial dari produktivitas modern yang menghadirkan kemudahan dan personalisasi yang belum pernah ada sebelumnya. Teknologi ini mentransformasi cara kerja dan kreativitas lintas generasi, membuka peluang baru untuk efisiensi dan inovasi dalam keseharian.
MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Ilham Indrawan, mengatakan adopsi AI terus meningkat yang membuka peluang luas bagi pengguna untuk berkarya secara instan. Banyak anak muda yang memakai Galaxy AI dan Gemini untuk membuat konten lebih menarik.
"Jadi tidak hanya untuk WhatsApp-an, sosial media, tapi kedua fitur ini semakin lumrah untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari," kata Ilham, di acara Galaxy Z Fold7 I Z Flip7: New Gen Productivity, Selasa (21/10), di Jakarta.
Fitur-fitur Galaxy AI seperti Circle to Search, Writing Assist, Photo Assist, AI Wallpaper, dan Generative Edit kini menjadi andalan pengguna Samsung sebagai asisten produktivitas dan membantu pengguna untuk kreativitas, seperti membuat konten yang lebih cepat dan engaging.
Senada dengan itu, Associate Director Kantar Indonesia, Ummu Hani, menyampaikan bahwa hasil survei regional mengungkap Indonesia termasuk negara dengan adopsi AI tertinggi di Asia Tenggara. Sekitar 76% konsumen di Indonesia sudah mencoba teknologi AI setidaknya sekali dalam enam bulan terakhir.
"Sebanyak 80% responden menggunakan AI untuk meningkatkan produktivitas, sementara 74% memanfaatkannya untuk kebutuhan kreativitas seperti penyuntingan foto dan video," ujar Hani.
Penggunaan AI juga berbeda di setiap generasi, untuk kaum Gen Z lebih banyak menggunakan AI sebagai personal branding dan eksplorasi ide kreatif, sedangkan kalangan milenial dan profesional muda menjadikannya alat bantu kerja serta pengembangan karir.
Sementara itu, dari segi keamanan, Denny Galant, Head of Indonesia Android Platforms & Ecosystems Google, menjelaskan bahwa pentingnya keamanan dalam pemanfaatan AI di Android juga harus menjadi fokus utama.
"Android itu sudah hadir dengan multi-layer approach pada saat ini. Jadi end user itu di-protect, dengan di-safeguard, dengan berlapis-lapis security feature kalau di Android," ungkap Denny.
Ia mengatakan AI harus tetap helpful dan aman, di Android semua inovasi berjalan dengan prinsip responsible AI yang mengutamakan keamanan dan kendali penuh di tangan pengguna.
Fitur AI seperti Gemini Nano dan sistem proteksi bawaan Android memungkinkan pemrosesan data langsung di perangkat, tanpa harus selalu terhubung ke dalam cloud. Hal ini menjadi bagian komitmen Google terhadap privasi pengguna nya.
"AI sekarang buka hanya teknologi, tapi bagian dari gaya hidup digital. ...