
Persiapan pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di kawasan Monumen Nasional (Monas) hampir rampung. Pesta rakyat bertajuk TNI Fair 2025 itu akan digelar pada 20–21 September dan terbuka untuk umum.
Pantauan di lokasi pada Jumat (19/9), sejumlah alutsista dari tiga matra TNI mulai ditata di area pameran. Terlihat deretan kendaraan tempur, tank, hingga helikopter yang siap dipamerkan.
Salah satunya helikopter serang Fennec AS 550 milik Pusat Penerbangan TNI AD, yang ditenagai single engine dengan mesin Turbomeca Arriel 2B. Helikopter ini dikenal sebagai helikopter serang ringan dengan kemampuan dilengkapi rocket launcher.
Selain itu, turut dipamerkan teknologi bawah laut berupa The Mini TORTUGA, sebuah robot inspeksi bawah air yang dirancang dapat menyelam hingga kedalaman 300 meter, terinspirasi dari ROV (Remotely Operated Vehicle) Tortuga. Robot ini lebih kecil dibandingkan Tortuga standar, dilengkapi empat pendorong horizontal dengan daya dorong 5,0 kgf yang dapat disesuaikan manual.
Di sekeliling Monas, panggung dan puluhan booth pameran dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU juga sudah berdiri. Beberapa warga tampak lebih dulu datang untuk menyaksikan alutsista yang dipamerkan esok, meskipun sejumlah titik masih dalam tahap persiapan akhir.
Penanggung jawab lapangan TNI AU Fair, Kolonel Tek Iwan Kristanto, mengatakan pihaknya menyiapkan puluhan stan pameran yang menampilkan aktivitas dan capaian satuan di TNI AU.
“Jadi di sini ada 28 stan pameran atau booth yang disiapkan oleh TNI AU. Kalau yang di depan itu adalah stan Alpahankam atau Alutsista yang terdiri dari dua pesawat Kolibri, kemudian ada dari 10 Alpahankam dari Paskhas, terus dari Koopsudnas, kemudian dari Kodau ya,” kata Iwan.

Menurutnya, masing-masing stan akan menghadirkan informasi terbaru, termasuk hasil penelitian Litbang (Penelitian dan Pengembangan) hingga rencana alutsista baru yang segera datang.
“Sebenarnya yang ditonjolkan itu hal yang baru gitu. Yang ini, misalkan hasil dari penelitian Litbang. Kemudian, kita juga ke depan akan menerima alutsista yang baru. Jadi kita akan membeli Rafale (jet tempur buatan Prancis),” ujar Iwan.
“Jadi informasi mungkin ditampilkan dalam tampilan video, nanti ini pesawat yang akan dibeli TNI AU, itu akan muncul, walaupun pesawatnya nanti datangnya sekitar bulan depan ya, bulan depan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan TNI AU hanya memamerkan dua helikopter Colibri dari Skadik 105. Sejumlah helikopter atau pesawat lain tidak ditampilkan karena masih digunakan untuk kebutuhan operasi dan latihan.
“Ini yang dipamerkan itu pesawat Colibri dari Skadik 105. Sebenarnya kita punya banyak pesawat ya, di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tapi terkait, helikopter itu banyak digunakan untuk kontingensi atau latihan. Jadi kita hanya bisa nampilkan dua Colibri,” tuturnya.
Ia menambahkan, persiapan pameran sudah dirancang sejak jauh hari. Dua helikopter Colibri bahkan sudah mendarat di lokasi sejak H-4.
“Pesawat mendarat H-4. Jadi tanggal 16 kemarin pesawat mendarat, dua pesawat Colibri mendarat,” jelasnya.
Secara keseluruhan, TNI AU mengerahkan ratusan personel untuk mendukung pameran ini.
“Pameran itu kita melibatkan 583 orang. Terbagi dari mulai dari penyiap booth, kemudian pendukung, termasuk pilotnya, kemudian band-nya, semua total 583. Jadi kita hitungannya pasti, 583,” ujar Iwan.
Dari matra darat, perwakilan Pusat Penerbangan TNI AD juga menampilkan alutsista andalan mereka. Letnan Satu Cpn Rasid Priesdiantoro, perwakilan koordinator pameran Puspenerbad, mengatakan salah satu helikopter yang dibawa adalah helikopter Fennec AS550.
“Kita tampilkan salah satu alutsista kita, helikopter Fennec AS550. Helikopter ini berlokasi di Skadron 12 di Way Tuba, Lampung. Kalau di Jakarta ini ada juga Skadron 21, tapi karena pesawatnya fixed wing, dia enggak bisa didaratkan di sini. Jadi kita tampilkan helikopter yang memiliki kemampuan menembak, yang ada rocket launcher-nya. Ini salah satu helikopter serang yang dimiliki TNI Angkatan Darat,” ujarnya.
Menurut Rasid, persiapan sudah dilakukan sejak sekitar satu minggu lalu, dan kini tinggal tahap akhir.
“Ini sudah hampir selesai sebenarnya. Ini kita tinggal finishing-finishing saja. Ya, 99% lah. Tinggal finishing-finishing saja, masih ya poles-poles aja sih, sama nanti terakhir tinggal bersih-bersih aja sih,” katanya.
Ia menegaskan, pameran ini tidak hanya ditujukan untuk kalangan internal TNI, melainkan terbuka gratis untuk masyarakat luas.
“Pameran ini memang diperuntukkan untuk sipil. Bukan untuk kita, untuk sipil. Jadi ya masyarakat-masyarakat sekitar Jakarta ataupun Jabodetabek, Pulau Jawa yang mau datang ke TNI Fair ini. Terbuka untuk umum dan gratis semua,” kata Rasid.
Pameran alutsista dalam rangka HUT ke-80 TNI ini akan berlangsung selama dua hari dengan menampilkan beragam inovasi militer, hiburan, serta kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal TNI.