INFO NASIONAL — Laki-laki sering digambarkan sebagai sosok yang kuat, tabah, dan jarang mengungkapkan perasaan. Namun, di balik diamnya seorang ayah, tersimpan begitu banyak rasa—cinta, harapan, kegelisahan, bahkan kelemahan.
Seringkali, tuntutan sosial dan standar maskulinitas menekan mereka untuk selalu tampak tegar, sehingga banyak ayah memilih memendam perasaan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Tekanan itu semakin diperkuat oleh budaya yang menempatkan laki-laki sebagai pencari nafkah utama, pelindung keluarga, sekaligus sosok yang seolah tidak boleh rapuh.
Akibatnya, tidak sedikit ayah yang terjebak pada citra “dingin” dalam pengasuhan, meski sesungguhnya mereka juga ingin hadir lebih dekat dengan anak-anak. Stigma seperti “bapak rumah tangga” atau sebutan “fatherless” pun kerap muncul, menambah beban tersendiri bagi kaum pria dalam menjalani perannya.