PENGAJAR Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta, Martin Suryajaya, melihat upaya penayangan video Presiden Prabowo Subianto di bioskop sebagai gejala terputusnya hubungan antara pemerintah dan warganya. Martin mengatakan, langkah itu bisa dibaca sebagai tanda banyak orang yang tidak merasa ada capaian berarti dari presiden.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Jika pemerintah merasa sangat perlu mengumumkan sudut pandangnya – kalau perlu dengan diwajibkan di bioskop – maka itu tanda bahwa sudut pandangnya semakin tidak nyambung dengan sudut pandang warga sehari-hari,” kata Martin saat dihubungi pada Senin, 15 September 2025.
Menurut dia, di negara-negara lain, tayangan wajib dari pemerintah yang mempromosikan dirinya sendiri di hadapan warganya ini hanya terjadi pada era masyarakat propaganda.
Misalnya saat...