
PENGAMAT politik Exposit Strategic Arif Sutanto menilai sejumlah program populis pemerintahan Prabowo Subianto belum menunjukkan hasil yang memadai meski menelan anggaran besar.
Menurutnya, tiga program utama seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat memang memiliki daya tarik politik, tetapi pelaksanaannya belum efektif dan cenderung bermasalah.
"Dana yang digelontorkan besar, tapi hasilnya belum terlihat. MBG, misalnya, lebih banyak dibicarakan dalam konteks negatif seperti mismanagement dan kasus keracunan," kata Arif dalam diskusi bertajuk 1 Tahun Prabowo-Gibran: Indonesia Emas Atau Cemas? pada Minggu (19/10).
Ia juga menyoroti program Koperasi Merah Putih yang dinilai gagal karena banyak koperasi ditutup dalam waktu singkat, sementara Sekolah Rakyat disebut tidak efisien karena tidak memperkuat infrastruktur pendidikan yang sudah ada.
"Dengan Rp7 triliun, akan jauh lebih baik jika pemerintah memperbaiki sekolah yang ada daripada membangun program baru tanpa desain matang," kata Arif.
Dia menambahkan, lemahnya efektivitas program populis tersebut mencerminkan kinerja kabinet yang belum solid. Menurut Arif, populisme tanpa tata kelola yang baik hanya akan menjadi beban fiskal.
"Konsolidasi kekuasaan yang lemah membuat kebijakan populis kehilangan arah dan gagal membawa manfaat nyata bagi rakyat," pungkas Arif. (Mir/M-3)