(MI/Seno)
KETIKA divonis mengidap kanker payudara sebelah kanan, Atik merasa dunia seolah runtuh. Akan tetapi, ia menolak menyerah. Atik bergabung ke pengobatan holistik bersama suaminya. “Saya telah disadarkan bahwa sakit bukan hukuman, tetapi panggilan untuk memperbaiki relasi-relasi, terutama dengan diri dan Tuhan.”
Pengobatan holistik menggunakan pendekatan keluarga terutama dengan suami sebagai sistem pendukung pasien. Dalam pengobatan holistik, mereka masih melanjutkan pengobatan konvensional, tetapi juga belajar meditasi, memperbaiki pola makan, dan mengikuti terapi relasi. Mereka menemukan makna baru tentang kesehatan, bukan sekadar bebas dari penyakit, tetapi pulih dari luka batin dan ketimpangan hidup.
MAKNA KESEHATAN HOLISTIK
Cerita Atik menggambarkan makna sejati kesehatan holistik, yaitu penyembuhan yang mencakup tubuh, pikiran, jiwa, dan relasi sosial bahkan dengan lingkungan eksternal (ekologis). Artinya, penyakit tidak hanya persoalan biologis, tetapi juga pesan dari jiwa tentang ketidakseimbangan hidup. Jika tubuh adalah cermin kesadaran, maka penyembuhan sejati harus mengembalikan harmoni dalam keseluruhan diri manusia.
Penyakit fisik muncul karena aliran energi yang tersumbat oleh psikis yang tertekan oleh endapan emosi negatif, terutama di alam bawah sadar seperti trauma, fobia, stres, kemarahan, kekecewaan yang menumpuk. Membangun kesadaran spiritual atas jati diri, tujuan dan arti hidup akan menjadi sumber kesehatan jiwa, mental, dan akhirnya ke kesehatan raga pasien.
Paradigma ini sesungguhnya berakar kuat dalam Pancasila. Sila pertama menegaskan bahwa hidup bersumber dari ketuhanan, menandakan dimensi spiritual dalam kesehatan manusia. Sila kedua mengingatkan pentingnya kemanusiaan yang adil dan beradab—bahwa penyembuhan sejati adalah dengan menghormati martabat, bukan sekadar memperbaiki organ tubuh. Sila ketiga dan keempat menekankan kesehatan sebagai harmoni sosial, hasil gotong royong dan musyawarah di kehidupan bersama. Adapun sila kelima menegaskan hak atas sistem kesehatan yang adil, setara, dan berpihak pada kesejahteraan utuh manusia.
Kesehatan Holistik Pancasila melihat manusia bukan sebagai mesin biologis yang terpisah, melainkan sebagai kesatuan hidup yang utuh: berpikir, merasa, berelasi, dan berdoa. Tubuh dan jiwa berinteraksi lewat energi kehidupan (chi, prana, atau daya hidup). Ketika energi ini mengalir lancar, tubuh sehat. Tetapi, jika tersumbat dan tidak seimbang, muncullah penyakit psikosomatik. Dalam bahasa medis modern, inilah hubungan body-mind-soul connection yang semakin diakui sains.
Negara seperti India telah menjadikan paradigma ini dasar kebijakan publik. Melalui Kementerian AYUSH (Ayurveda, Yoga, Unani, Siddha, Homeopathy), India menempatkan penyembuhan tradisional sejajar dengan pengobatan modern. Pemerintah membiayai riset ilmiah, membangun rumah sakit integratif, dan menjadikan yoga bagian dari kurikulum kedokteran. Pendekatan ini bukan mistik, melainkan sains yang melihat manusia sebagai sistem yang kompleks dan saling terhubung.
Langkah India tersebut didukung oleh World Health Organization (WHO). Sejak 1998, WHO mendorong negara-negara mengintegrasikan Traditional and Complementary Medicine (T&CM) dalam sistem nasional. Dalam Global Strategy for Traditional Medicine (2025–2034), WHO menegaskan bahwa kesehatan manusia mencakup dimensi fisik, mental, sosial, dan spiritual. Pendekatan holistik diakui efektif meningkatkan ketahanan tubuh dan kesejahteraan batin, serta memperkuat sistem kesehatan yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial.
Tegasnya, WHO mendukung pendekatan holistik—termasuk dimensi spiritual—bukan sebagai bentuk takhayul, tetapi bagian dari ilmu pengetahuan tentang energi dan kesadaran. Tidak kurang dari pemerintah Skandinavia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, dan Tiongkok telah turut pula mengimplementasikan kesehatan holistik dalam kebijakan publik mereka.
KECERDASAN LOKAL INDONESIA
Indonesia sesungguhnya memiliki akar kuat dalam tradisi penyembuhan holistik. Dari jamu, puasa, tirakat, hingga doa lintas iman—semuanya berbicara tentang keselarasan tubuh dan jiwa. Ibu Inggit Garnasih, misalnya, istri Bung Karno, dikenal meracik jamu sambil berpuasa untuk menjaga kejernihan dan membangun kekuatan batin demi penyembuhan. Dalam kearifan Nusantara, sakit bukan sekadar kurang obat, melainkan kurang eling dan waspada atas terjaganya keselarasan elemen-elemen dalam diri dan lingkungan.
Kini, di berbagai daerah, muncul klinik-klinik yang memadukan pengobatan medis dengan yoga, meditasi, terapi energi, dan konseling spiritual. Di Yogyakarta ada Rumah Sehat Nusantara, di Malang ada program Sehat Lahir Batin bagi penyintas kekerasan, di Ciater ada Rumah Samasta untuk kesehatan holistik bagi keluarga. Semuanya berangkat dari kesadaran bahwa penyembuhan sejati adalah rekonsiliasi antara tubuh dan kesadaran.
Namun, struktur kebijakan nasional kita tertinggal. Undang-Undang Kesehatan No 17/2023 memang menyebut pengobatan tradisional, tetapi hanya sebagai ‘pelengkap’ dan belum ada integrasi dalam kurikulum kedokteran, pembiayaan BPJS, atau riset nasional yang sistematis. Padahal, WHO telah memberikan dasar ilmiah bahwa pendekatan integratif terbukti efektif untuk penyakit kronis seperti kanker, hipertensi, jantung, stroke, dan depresi.
Penanganan kesehatan di Indonesia masih dikuasai paradigma fragmentatif: tubuh dipisahkan dari jiwa, dan pasien tidak disadarkan makna hidupnya. Hasilnya, sistem kita makin mahal, tetapi tidak makin menyehatkan. Pelayanan kesehatan jiwa hanya untuk elite di rumah sakit perkotaan dan tidak tersedia di puskesmas-puskesmas di perdesaan.
TRANSFORMASI PELAYANAN KESEHATAN HOLISTIK
Di bulan Oktober, Bulan Kesadaran Kanker, adalah saat tepat untuk Indonesia menata ulang arah kebijakan kesehatan agar sesuai Pancasila. Beberapa langkah strategis yang perlu ditempuh, antara lain merevisi Undang-Undang Kesehatan agar paradigma holistik menjadi dasar sistem kesehatan nasional, bukan sekadar pilihan alternatif.
Kedua, bentuk lembaga riset nasional pengobatan integratif yang memadukan biomedis, psikologi, dan kearifan lokal Nusantara. Selain itu, lakukan reformasi pendidikan tenaga medis dengan kurikulum mind-body medicine
agar dokter memahami bahwa kesadaran adalah bagian dari penyembuhan. Sebagai pelengkap, integrasikan layanan preventif-holistik ke BPJS Kesehatan, termasuk konseling, yoga medis, terapi energi, dan jamu besertifikat.
Pembuatan Kebijakan Kesehatan Holistik bukan berarti kembali ke masa lalu, melainkan justru merupakan langkah maju menuju sistem kesehatan berkeadilan spiritual dan sosial sejalan dengan cita-cita Pancasila.
Kini, Atik ikut aktif mendampingi pasien lain di komunitas Rumah Samasta di Ciater. Setiap Selasa malam, mereka menggelar seminar online Kesehatan Holistik dan meditasi daring gratis, selain menyelenggarakan paket-paket pengobatan langsung di Ciater.
Kesehatan Holistik ala Pancasila membuktikan bahwa manusia yang sembuh bukan hanya dari penyakit, tetapi juga sembuh dari cara hidup yang memisahkan tubuh dan jiwa. Sesungguhnya, yang sakit bukan hanya tubuh manusia, tetapi cara pandang kita terhadap diri sendiri dan relasi dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

5 hours ago
2




















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334723/original/044242600_1756731717-IMG_1525.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344923/original/060890200_1757496631-Apple_AirPods_Pro_3_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1547611/original/010880700_1490508311-20170326-Denver-March-Powwow-AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5256641/original/069022000_1750245668-jackson-sophat-TQ3SgrW9lkM-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333660/original/072875600_1756692519-agustus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333298/original/074542500_1756616785-40cf737d-9fac-4ca2-9336-5e6778fac2cd.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333648/original/020146400_1756691488-selena_gome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334047/original/006814500_1756704462-ClipDown.com_540508891_18526428298047818_4236810586503682727_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1251739/original/043628600_1464788670-02062016-hukum-leftgrup.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333506/original/040207800_1756643821-ClipDown.com_537165314_770389655891349_3525101039224299508_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332346/original/080533200_1756470341-Apple_Developer_Academy_Indonesia_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316795/original/040499400_1755250144-WhatsApp_Image_2025-08-15_at_16.16.28_2bc132d1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333764/original/050679500_1756696087-aurelie.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333562/original/069599400_1756654132-ClipDown.com_362364196_7067828843234373_942437514208092886_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5333245/original/053459700_1756613905-WhatsApp_Image_2025-08-29_at_12.44.59.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338076/original/051772900_1756964462-Hollow_Knight_Silksong_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334810/original/074259500_1756777041-17-8-tuntutan-rakyat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334798/original/059287900_1756774102-PS5_Ghost_of_Yotei_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5335835/original/046595500_1756805240-Depositphotos_215824334_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3617239/original/089374800_1635501781-Meta_Sign_AP_Photo_-_Tony_Avelar.jpeg)