BP3MI Sudah Cegah 48 Warga Sulut Jadi PMI Ilegal, Tujuan ke Kamboja Hingga Laos

MANADO - Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara (Sulut) mengeklaim telah mencegah pemberangkatan sebanyak 48 warga yang akan menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, di sepanjang tahun 2025.

Diungkapkan Kepala BP3MI Sulut, Syachrul Afriyadi, pencegahan warga Sulut yang hendak menuju ke Kamboja, Myanmar dan Laos itu, berjalan melalui kolaborasi dengan Polsek Bandara Sam Ratulangi.

“Untuk tahun ini jadi tahun dengan pencegahan yang paling banyak kita lakukan. Artinya di Manado ini belum berhenti pemberangkatan secara non prosedural ke Kamboja,” ungkap Syachrul.

Keberhasilan menggagalkan keberangkatan calon tenaga kerja migran ilegal itu, jelas Syachrul, tidak lepas dari laporan yang disampaikan oleh pihak keluarga.

Untuk itu ia meminta seluruh masyarakat untuk bersama-sama aktif memberikan laporan bila ditemukan hal-hal yang mencurigakan terkait tawaran kerja di luar negara penempatan yang seharusnya.

Sementara itu, jika mengacu pada data yang ditunjukkan oleh BP3MI Sulut, diketahui hingga 30 November 2025 terdapat 35 lima pengaduan, di mana 16 pengaduan telah terselesaikan dan 19 lainnya masih dalam berproses.

Pengantar Kerja Ahli Pertama, Jordy Subekti, juga mengungkap fakta bahwa di tahun ini, BP3MI turut memulangkan 10 jenazah PMI ilegal.

“Sampai akhir November ada sepuluh jenazah, ini berasal Kamboja, Oman dan Taiwan,” kata Jordy kembali.