BBN Airlines belum berencana kembali mengoperasikan layanan penerbangan penumpang berjadwal. Saat ini, Perseroan masih fokus menjalankan bisnis Aircraft, Crew, Maintenance, Insurance (ACMI), dengan sistem wet lease untuk layanan pesawat penumpang dan sistem charter untuk pesawat kargo.
“(Penerbangan berjadwal) sementara kita enggak ya, kita lebih fokus ke ACMI dulu,” ungkap CEO BNN Airlines Indonesia, Werry Orbani, saat ditemui di acara Indonesia Aero Summit 2025 di Jakarta Barat, Rabu (30/7).
Werry menyatakan pihaknya masih menjalankan kerja sama penyewaan dengan maskapai Sriwijaya Air, dengan kontrak yang kemungkinan diperpanjang.
“Kontraknya (dengan Sriwijaya) satu tahun, tapi ada potensi di mana pembicaraan dengan Sriwijaya, ada potensi kita perpanjang lagi menjadi satu tahun ke depan lagi,” ujar Werry.
Saat ini, dari dua unit pesawat yang sempat dioperasikan bersama Sriwijaya, satu unit telah dialihkan untuk kebutuhan maskapai lain.
“Kemarin kita (pesawatnya) dua, terus kita tarik satu karena kita mau kirim ke (maskapai) US-Bangla. Sekarang satu dan nanti potensi untuk ditambah satu lagi,” ucap Werry.
Werry optimistis terhadap prospek bisnis ACMI ke depan. Ia mengungkapkan pihaknya juga berencana menambah armada.
“Dan kita ada rencana juga dari tim bahwa kita akan menambah nanti tidak hanya tipe Boeing, tapi tipe Airbus 320 yang akan kita tambah,” tutur Werry.
BBN Airlines Indonesia merupakan anak perusahaan dari Avia Solutions Group dan awalnya mengoperasikan layanan ACMI, penerbangan charter, dan kargo udara. Maskapai ini menyiapkan tiga armada Boeing 737-800 untuk penerbangan penumpang dan tiga pesawat kargo dengan armada Boeing 737-800 dan Boeing 737-400.
Sebelum fokus ke sewa pesawat, BBN Airlines sebelumnya telah mendapatkan izin operasi penerbangan komersial penumpang pada Maret 2024 dan memulai penerbangan perdananya pada 27 September 2024.