Bahasa Portugis Dinilai Belum Mendesak Diajarkan di Sekolah

Ilustrasi(Dok ist)

RENCANA memasukkan bahasa Portugis dalam kurikulum sekolah dinilai belum memiliki urgensi yang kuat. Dekan FIB Universitas Indonesia Mohammad Umar Muslim menilai penting tidaknya suatu bahasa asing diajarkan di sekolah bergantung pada faktor ekonomi, politik, dan budaya.

“Penting tidaknya sebuah bahasa didasarkan pada faktor ekonomi, politik, dan budaya. Soal ini perlu ditanyakan kepada ahlinya masing-masing,” ujar Umar kepada Media Indonesia, Senin (27/10).

Menurutnya, ketiga faktor tersebut belum menunjukkan relevansi yang signifikan bagi Indonesia. “Kalau secara awam, ketiga faktor tersebut tidak begitu penting untuk Indonesia. Jadi, saya kira pelajaran bahasa Portugis di sekolah tidak penting,” ujarnya.

Namun, Umar menilai wacana tersebut masih dapat dipertimbangkan jika pemerintah dapat memberikan penjelasan yang kuat mengenai manfaat bahasa Portugis bagi Indonesia. 

“Kalau ada penjelasan yang meyakinkan tentang manfaat bahasa Portugis untuk Indonesia dari faktor ekonomi, politik, atau budaya, kita baru bisa menyatakan pelajaran bahasa Portugis penting di sekolah,” pungkasnya. (H-2)