Kekuasaan Negara Atas Hak Atas Tanah Praktek Dekolonialisasi: Persepektif Hukum Agraria dan Hak Asasi Manusia

11 hours ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Home > Politik Tuesday, 12 Aug 2025, 16:26 WIB

Apakah kita benar-benar telah menuntaskan agenda dekolonialisasi agrarian atau justru mengalami kemunduran?

Oleh: Ricco Andreas (Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya)

Kemerdekaan yang Belum Tuntas di Atas Tanahnya Sendiri

Menjelang 80 tahun kemerdekaan, kita patut bertanya: sudahkah rakyat benar-benar merdeka di atas tanahnya sendiri, Tanah adalah sumber kehidupan, identitas, dan kedaulatan bangsa. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat. Hak Menguasai Negara (HMN) semestinya menjadi mandat publik, bukan kepemilikan mutlak. Namun, delapan dekade setelah proklamasi, mandat ini sering diselewengkan. Negara kerap memfasilitasi konsesi besar bagi korporasi, menggusur masyarakat adat, dan mengulang pola penguasaan tanah ala kolonial.

Apakah kita benar-benar telah menuntaskan agenda “dekolonialisasi agrarian” atau justru mengalami kemunduran? Dekolonialisasi agraria berarti membongkar struktur penguasaan tanah warisan kolonial yang timpang dan eksploitatif serta menggantinya dengan sistem yang adil dan berpihak pada rakyat. UUPA 1960 lahir untuk menghapus dualisme hukum tanah kolonial, menjamin tanah untuk rakyat, dan mengakui hak ulayat.

Namun, implementasinya inkonsisten. Di era Orde Baru, HMN menjadi alat untuk membagi jutaan hektare tanah kepada perkebunan, pertambangan, dan kehutanan skala besar. Era reformasi membawa agenda “reforma agrarian”, tetapi pelaksanaannya sering tersendat oleh kepentingan investasi. Akibatnya, yang terjadi bukanlah dekolonialisasi sejati, melainkan rekolonialisasi terselubung: tanah rakyat menjadi komoditas investasi, tanah adat diklaim sebagai kawasan hutan negara, dan masyarakat lokal kehilangan kontrol atas ruang hidupnya.

Dekolonialisasi Agraria: Janji yang Tertunda

Dekolonialisasi di bidang agraria seharusnya dimaknai sebagai upaya sistematis untuk memutus warisan ketimpangan struktur penguasaan tanah yang diciptakan kolonialisme. Pada masa penjajahan, hukum agraria kolonial seperti “Agrarische Wet” 1870 mengatur kepemilikan dan penguasaan tanah untuk kepentingan ekonomi kolonial, khususnya melalui sistem konsesi jangka panjang bagi perkebunan swasta Eropa. Hal ini meninggalkan warisan ketimpangan: tanah luas dikuasai segelintir elit, sementara rakyat kecil terdesak ke lahan-lahan marginal.

Image

MASPRIL ARIES

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Read Entire Article