REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gurihnya aroma sate dan merdunya suara gamelan akan mewarnai Amsterdam, Belanda pada Agustus 2025. Setelah lebih dari setengah abad menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, kini Sarirasa Group melalui Sate House Senayan mengambil langkah berani membuka gerai di Benua Biru.
Ekspansi ke Belanda dipimpin oleh CEO Sarirasa Internasional, Stephan Tanaja. Dia membawa visi global dan pemahaman mendalam tentang pasar kuliner internasional. "Sate House Senayan bukan sekadar restoran, tetapi juga perwakilan budaya. Kami ingin memperkenalkan lebih dari sekadar makanan, tetapi juga cerita, nilai dan identitas Indonesia," ucap Stephan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Sponsored
Sponsored Ads
Gerai di Reestraat 11 Amsterdam pada Agustus 2025 sekaligus menjadi outlet ke-80. Untuk mendukung ekspansi ini, Sarirasa mendirikan Sarirasa Europe, anak perusahaan yang akan mengelola operasional di wilayah Eropa.
Belanda dipilih bukan hanya karena kedekatan historis dan jumlah diaspora Indonesia yang besar, tetap juga karena pasar kuliner Eropa mulai terbuka pada makanan autentik dari Asia Tenggara. Ekspansi global tidak hanya fokus pada makanan tetap juga disertai dengan upaya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui kain tradisional, seni rupa, kriya hingga pertunjukan.
"Sarirasa berharap bisa menjadi bagian dari ekosistem diplomasi budaya Indonesia di luar negeri, sekaligus membuka peluang bagi pelaku kreatif Tanah Air untuk tampil di panggung internasional melalui medium kuliner," ucap Direktur Sarirasa Group, Benny Hadisurjo.
Berita Terkait
Berita Terkait