NASA Beri Fakta Fisika, Ternyata Bumi tidak Mengorbit Matahari

Ilustrasi(freepik)

SECARA umum kita belajar bahwa Bumi mengelilingi Matahari. Model heliosentris ini memang benar, tetapi NASA dan para ilmuwan kini memberikan pemahaman yang lebih akurat secara fisika.

Faktanya, Bumi dan planet-planet lain tidak mengorbit pusat geometris Matahari, melainkan mengelilingi satu titik di luar angkasa yang disebut Barycenter sebuah konsep yang membuat pergerakan tata surya jauh lebih rumit dan menarik.

Bukan matahari, melainkan Barycenter 

Maksud dari pernyataan "Bumi tidak mengorbit Matahari" adalah dalam konteks fisika gravitasi. Dua benda yang saling tarik-menarik dalam orbit (seperti Bumi dan Matahari) sebenarnya mengelilingi pusat massa bersama mereka. 

Titik pusat massa bersama inilah yang disebut Barycenter.

• Pusat Bersama: Barycenter adalah titik di mana massa seluruh sistem (Matahari, Bumi, dan planet-planet lain) seimbang sempurna.
• Pergerakan Matahari: Karena Matahari jauh lebih masif (sekitar 330.000 kali lebih berat dari Bumi), Barycenter dari sistem Matahari-Bumi berada sangat dekat dengan pusat Matahari, kadang bahkan tepat di dalamnya. Namun, karena planet-planet lain (terutama Jupiter) juga menarik, Barycenter ini tidak pernah berada di titik yang sama dengan pusat geometris Matahari.

Matahari bergerak 

Konsep Barycenter ini berarti bahwa Matahari sendiri juga bergerak. Matahari tidak diam; ia bergerak sedikit mengelilingi Barycenter yang terus bergeser.

Ketika Bumi mengelilingi Matahari, Bumi sebenarnya sedang mengelilingi Barycenter.

Matahari juga melakukan gerakan melingkar kecil mengelilingi Barycenter yang sama. Pergerakan ini memastikan seluruh tata surya tetap berada dalam keseimbangan gravitasi.

Meskipun fakta ini mungkin terdengar lain dari konsep yang sering diterima, Model Heliosentris (Matahari sebagai pusat) tetap benar. Perubahan ini hanyalah penyempurnaan dalam fisika gravitasi. Bagi kita di Bumi, perbedaannya nyaris tidak terasa.

Bagi ilmuwan, memahami Barycenter sangat penting untuk menghitung orbit planet secara akurat, terutama dalam misi antariksa yang presisi.

Sumber: science.nasa.gov, space.com,.interestingengineering.com