
PERDANA Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sabtu (18/10), berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas meningkatnya ketegangan antara Kabul dan Islamabad.
Anwar menawarkan peran konstruktif Malaysia dalam membantu meredakan situasi dan memulihkan stabilitas regional, menurut media pemerintah.
Dalam percakapan tersebut, Shehbaz menegaskan kembali bahwa Pakistan menginginkan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, tetapi terus menghadapi terorisme lintas batas yang berasal dari tanah Afghanistan.
Ia menekankan bahwa Kabul harus mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk membongkar jaringan teroris yang beroperasi dari wilayahnya, demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri (PMO).
Shehbaz mencatat bahwa Pakistan telah menyetujui gencatan senjata sementara atas permintaan Afghanistan untuk memfasilitasi dialog di Doha, tetapi menekankan bahwa tindakan nyata diperlukan terhadap semua entitas teroris, termasuk Fitna al-Khawarij, Fitna al-Hindustan, TTP, dan BLA, untuk memulihkan perdamaian di sepanjang perbatasan.
Anwar, yang menyuarakan keprihatinannya atas perkembangan tersebut, memastikan bahwa Malaysia siap untuk "memainkan peran konstruktif dalam mengurangi ketegangan dan memulihkan perdamaian serta stabilitas di kawasan."
Panggilan telepon tersebut menyusul kunjungan kenegaraan Shehbaz ke Malaysia awal bulan ini, di mana kedua belah pihak sepakat untuk menghidupkan kembali kerja sama bilateral melalui kemitraan ekonomi berwawasan ke depan, termasuk potensi kolaborasi dalam kerangka kerja ASEAN.
Dalam pertemuan sebelumnya di Indonesia, kedua perdana menteri menyatakan kepuasannya atas kemitraan pertahanan yang kuat dan berkelanjutan di bawah Komite Bersama untuk Kerja Sama Pertahanan (JCDC), yang dibentuk pada 1997, dan sepakat untuk menjajaki kolaborasi di bidang kesehatan, farmasi, dan alat kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat dan hubungan komersial.
Pakistan dan Malaysia menikmati hubungan ekonomi, agama, dan budaya yang telah lama terjalin. Pada April, Anwar mencatat bahwa investasi Pakistan di Malaysia telah mencapai sekitar US$397 juta, sementara pada Mei, Ketua Senat Yousaf Raza Gilani menggarisbawahi upaya bersama kedua negara dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dunia Islam, termasuk islamofobia. (Pakistan Today/B-3)