Kasus Kepsek di Lebak Tampar Siswa Merokok: Kepsek Dinonaktifkan, Disorot DPRD

6 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. IstimewaSpanduk protes siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Dok. Istimewa

Insiden Kepala SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, yang menampar seorang siswa karena kedapatan merokok memicu gelombang protes dari siswa. Mereka mogok belajar.

Tak hanya itu, peristiwa ini juga disorot oleh pemerintah daerah. Peristiwa yang terjadi saat kegiatan sekolah itu menyebabkan ratusan murid mogok, keluarga korban mengancam melapor ke polisi, dan kepala sekolah akhirnya dinonaktifkan sementara sambil proses pemeriksaan berjalan.

Berikut rangkuman temuan dan perkembangan kasusnya:

Kepsek di Lebak Tampar 1 Siswa yang Merokok, 630 Murid Mogok Sekolah

Insiden penamparan terjadi pada Jumat (10/10) saat kegiatan sekolah; hari berikutnya, sekitar 630 siswa dari 19 kelas memilih mogok sebagai bentuk protes terhadap tindakan kepala sekolah.

Kepala sekolah, Dini Fitria, membenarkan ada aksi mogok dan menyebut telah berkoordinasi dengan wakasek untuk menjaga kondusifitas pembelajaran.

“Semuanya sekitar 630 murid. Kami sudah berkoordinasi dengan wakasek agar kegiatan belajar-mengajar (KBM) tetap kondusif, tapi ternyata anak-anak punya cerita sendiri,” ujar Dini Fitria.

Foto spanduk protes yang sempat beredar bertuliskan 'Kami Tidak Akan Sekolah Sebelum Kepsek Dilengserkan'.

Spanduk itu kemudian dicopot, namun mogok tetap berlangsung. Pemeriksaan internal dan komunikasi antara sekolah, komite, dan orang tua dilaporkan berlangsung menyusul aksi tersebut.

 ShutterstockIlustrasi kekerasan di lingkungan pendidikan. Foto: Shutterstock

Pengakuan Kepala Sekolah

Dini menjelaskan, penamparan itu dilakukan atas rasa kecewanya kepada siswa.

“Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras,” ujar Dini.

Sebab, Dini melihat siswa itu lari saat dihampiri.

"Saya lihat dari jarak 20-30 meter ada asap rokok di tangan itu. Saya panggil dengan suara keras, karena jaraknya cukup jauh, anak itu langsung lari," ucapnya.

Pengakuan Siswa yang Ditampar

Sementara siswa yang mengaku menjadi korban, Indra Lutfiana Putra (17), menjelaskan bahwa saat ditegur karena merokok di sekitar lingkungan sekolah, ia sempat membuang rokok namun dituduh berbohong sehingga pemukulan terjadi.

Menurut Indra, ia awalnya nongkrong sambil merokok di warung dekat sekolah; ketika ketahuan, ia mengatakan sudah membuang puntung rokok namun diminta mencari kembali oleh kepala sekolah.

“Enggak ketemu (puntung rokoknya), lalu kepsek bilang saya bohong," kata Indra.

"Terus beliau marah, nendang saya di punggung, terus nampol saya di pipi kanan. Kepsek juga bilang goblok, anjing, terus nyuruh saya nyari lagi rokoknya, padahal udah enggak ada,” sambungnya.

Indra juga menyebut bahwa perlakuan itu berlangsung di depan guru lain dan membuatnya merasa dipermalukan; pengakuan ini menjadi salah satu pemicu reaksi kuat dari siswa dan orang tua.

"Beliau masih marah-marah, bilang enggak menghargai dan katanya baru pertama kali marah sampai seperti itu," kata Indra.

Orang Tua Tak Terima, Bawa ke Jalur Hukum

Orang tua Indra tak terima anaknya ditampar dan akan melaporkan kasus ini ke polisi.

 Shutter StockIlustrasi pelajar SMA. Foto: Shutter Stock

"Saya tidak ikhlas, tidak ridho anak saya ditampar. Pokoknya akan saya bawa ke jalur hukum, karena tidak terima," kata ibunda Indra, Tri Indah Alesti, Senin (13/10).

Menurutnya, alasan pihak keluarga melaporkan kepala sekolah ke polisi bertujuan agar tidak ada tindakan semena-mena di dalam lingkungan sekolah.

"Yah, agar tidak semena-mena aja," ujarnya.

Kepsek Dinonaktifkan

Pemerintah Banten, pihak SMAN 1 Cimarga, dan Dinas Pendidikan Banten mengambil langkah administratif dengan menonaktifkan kepala sekolah sementara waktu sambil menunggu hasil klarifikasi dan rekomendasi dari pemeriksaan.

"Itu sedang kita proses untuk dinonaktifkan," ucap Gubernur Banten Andra Soni, Selasa (14/10).

"Lebih jelasnya coba nanti ke Pak Sekda atau Dindik," sambungnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Provinsi Banten Lukman membenarkan pihaknya telah menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga lantaran tengah menjalani proses pemeriksaan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

 Dok. IstimewaGubernur Banten Andra Soni. Foto: Dok. Istimewa

"Kepsek sudah dinonaktifkan sampai proses pemeriksaan oleh BKD selesai," ucap Lukman.

Menurutnya, penonaktifan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga masih bersifat sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan, termasuk menentukan sanksi yang akan diberikan.

Anggota DPRD Minta Siswa yang Merokok Diberi Sanksi

Anggota DPRD Banten dari Fraksi PAN, Dede Rohana Putra menyarankan pemeriksaan yang lebih dalam terkait kasus tersebut.

"Memang kekerasan fisik itu tidak pernah dibenarkan dalam hukum kita, akan tetapi pasti ada asap ada api, ada yang melatarbelakangi (penamparan dilakukan). Maka harus dibentuk tim investigasi, harus cross check ke lapangan ini karena apa (penyebabnya)," kata Dede saat dihubungi, Selasa (14/10).

Ia juga meminta agar siswa yang kedapatan merokok juga diberi sanksi disipliner, menunjukkan dorongan agar aturan sekolah ditegakkan sekaligus menyeimbangkan perlindungan terhadap pelajar.

"Kalau seandainya siswa yang bersangkutan itu salah ya harusnya dua-duanya diberikan sanksi. Kalau kepsek diberikan sanksi, ya siswa juga karena merokok di sekolah atau karena melanggar peraturan sekolah ya harus diberi sanksi, siswanya dikeluarkan, dipakai untuk efek jera juga," terangnya.

Read Entire Article