Dukung Program Akselerasi Pemasyarakatan, Rutan Batam Intensifkan Razia Gabungan

Hasil razia gabungan Rutan Kelas IIA Batam pada Sabtu (11/10) di Blok E-1 dan E-6. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan serta mendukung Program Akselerasi Pemasyarakatan yang bersih dari barang terlarang.(MI/HENDRI KREMER)

RUMAH Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam menggelar razia gabungan sebagai bentuk dukungan terhadap Program Akselerasi Pemasyarakatan yang dicanangkan oleh Kementerian Hukum.

Razia yang berlangsung pada (11/10) siang itu dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka.KPR), Purwo Aji Prasetyo, dengan melibatkan jajaran Polri dan petugas internal Rutan Batam.

Dalam operasi tersebut, petugas melakukan pemeriksaan menyeluruh di seluruh blok hunian warga binaan, termasuk kamar, barang bawaan pribadi, serta area-area yang berpotensi menjadi tempat penyimpanan barang terlarang.

“Hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya narkoba maupun handphone. Namun, sejumlah barang yang tidak sesuai ketentuan berhasil diamankan untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku,” katanya, ketika dikonfirmasi wartawan, Minggu (12/10).

Dia menambahkan, kegiatan razia gabungan ini merupakan bentuk sinergi nyata antara Rutan Batam dan aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan serta menciptakan lingkungan Pemasyarakatan yang bersih dari praktik penyimpangan.

“Razia ini bukan hanya kegiatan rutin, tapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga marwah Pemasyarakatan agar tetap bersih, aman, dan bebas dari narkoba maupun peredaran handphone ilegal,” ujarnya.

Purwo Aji juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kolaborasi lintas instansi guna memastikan Rutan Batam berada dalam koridor yang sehat, tertib, dan profesional.

Kegiatan razia berjalan dengan tertib, humanis, dan penuh kehati-hatian tanpa mengganggu kenyamanan warga binaan.

Melalui langkah ini, Rutan Batam menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM bidang Pemasyarakatan, yang berfokus pada 13 area prioritas, termasuk pemberantasan peredaran narkoba dan penipuan di Lapas/Rutan.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari arah kebijakan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, yang menekankan pentingnya pemberantasan handphone dan narkoba di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia. (H-2)