Liputan6.com, Jakarta Sudah lebih dari satu dekade sejak Sir Alex Ferguson pensiun, namun Manchester United masih belum menemukan arah yang jelas. Setiap musim, narasinya nyaris sama: manajer disalahkan, pemain membela, sejarah klub diangkat, lalu semuanya diulang kembali ketika pelatih berikutnya datang.
Dari David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, hingga Erik ten Hag, semuanya pernah menjadi bagian dari siklus itu. Kini, ketika Ruben Amorim datang, tidak sedikit yang menduga hasilnya akan serupa: awal yang menjanjikan, lalu terjun bebas.
Padahal, secara finansial dan reputasi global, United masih salah satu klub terbesar di dunia. Namun besarnya nama tak lagi sejalan dengan performa di lapangan. Bahkan, sekalipun angka expected goals mereka tergolong bagus, tim ini tetap tamp...