Bullying Siswi MTs di Sulteng: Adukan Bolos Sekolah, Berujung Dipukul-Ditoyor

1 month ago 22
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ShutterstockIlustrasi perundungan (dibully) atau bullying. Foto: Shutterstock

Perundungan kembali melanda dunia pendidikan. Kali ini, kasus menimpa seorang siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Desa Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Ia dirundung oleh 3 siswi lainnya.

Yang jelas, siswi ini mengalami perlakuan tak mengenakkan. Jilbab, pakaian, dan roknya dilucuti. Ia juga ditoyor, dijambak, dan dipukul beberapa kali.

Kasus ini sampai jadi perhatian Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, yang memerintahkan Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti dan menangani peristiwa perundungan kekerasan ini.

Berikut kumparan rangkum terkait peristiwa perundungan ini.

Kasus Perundungan di MTs Diproses Hukum

Kasus ini, sebelumnya sempat didamaikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Donggala.

Kapolres Donggala, AKBP Angga Dewanto Basari mengatakan, perdamaian tersebut gagal dilakukan. Kasus ini lanjut diproses hukum.

“Diproses. Sudah ditangani Polres,” kata Angga kepada kumparan, Senin (15/9) sore.

 Misna Jayanti/ANTARAPelaku kasus perundungan di MTs Desa Sumari, Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala melakukan permintaan maaf kepada korban A di Polsek Sindue, Donggala, Sulteng. Foto: Misna Jayanti/ANTARA

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Donggala, Iptu Bayu Dhamma menjelaskan bahwa, perdamaian sempat diupayakan di Polsek.

Korban hanya didampingi oleh neneknya. Sedangkan, para pelaku didampingi kedua orang tuanya masing-masing.

“Kemarin sudah di upayakan mediasi oleh Polsek,” ucapnya.

Mediasi sempat berhasil. Mereka sepakat berdamai dan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun belakangan, orang tua atau ibu korban tidak terima. Ia pun, mencabut perdamaian tersebut.

“Ibu nya enggak terima dan akhirnya proses mediasi kemarin kita batalkan,” ucapnya.

Motif Perundungan Siswi MTs Desa Sumari: Pelaku Kesal Korban Lapor Bolos Sekolah

Polisi lalu mengungkap motif perundungan ini. Pelaku perundungan berjumlah 3 orang.

“Motif awal itu karena para pelaku ini bolos sekolah,” kata Kasat Reskrim Polres Donggala, Iptu Bayu Dhamma kepada kumparan, Senin (15/9) malam.

Ia menjelaskan, dari keterangan sejumlah pihak, perundungan berawal saat korban melaporkan para pelaku kepada gurunya karena bolos sekolah.

Pelaku yang tak terima tersebut, kemudian mendatangi korban di kelas dan langsung melakukan perundungan. Korban dipukul, rambutnya dijambak, ditoyor hingga jilbab dan pakaiannya dilucuti. Korban pun tidak kuasa menahan tangis.

“Sebenernya enggak ngadu, tapi guru nanya sama korban terkait keberadaan pelaku ini. Korban hanya menjawab bahwa pelaku ini keluar dari sekolah menggunakan motor ke arah Desa Toaya,” bebernya.

Namun, polisi tak menahan para pelaku karena masih dibawah umur.

“Kita sudah sampaikan juga bahwa untuk pelaku tidak akan ditahan karena masih di bawah umur,” tandasnya.

Kasus Siswi MTs Jilbab-Pakaian Dilucuti: 3 Pelaku Dikeluarkan dari Sekolah

Selain harus berhadapan dengan hukum, para pelaku juga dikeluarkan dari sekolah.

“Sudah ada keputusannya, yaitu mengeluarkan pelajar yang melakukan bullying atau perundungan dari statusnya sebagai peserta didik di MTs Alkhairaat Sumari,” kata Kepala MTs Alkhairaat Sumari, Rihwan, di Sindue, Senin (15/9), sebagaimana diberitakan Antara.

 ANTARA/HO-JayantiTiga pelaku kasus perundungan di MTs Alkhairaat Desa Sumari Kecamatan Sindue, saat melakukan permintaan maaf kepada korban A di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Foto: ANTARA/HO-Jayanti

Keputusan untuk mengeluarkan pelaku, menurut Rihwan, sudah melalui rapat dewan guru serta proses mediasi. Hasilnya adalah surat bernomor MTsS/P/24/E10/2025 tentang pengeluaran siswa akibat kasus perundungan.

“Jadi tiga orang kami keluarkan dari sekolah. Semuanya masih duduk di bangku kelas VIII, masing-masing berinisial N, R, dan F,” ujar Rihwan.

Pihak sekolah ke depan akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari tindakan perundungan.

“Tentunya langkah ini kami ambil sebagai bentuk ketegasan, sekaligus memberikan pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” sebutnya.

Read Entire Article